Media Berbagi Berbagai Hal

Inilah Penyebab Daya Tahan Tubuh Menurun di Musim Pancaroba

Di musim pancaroba, seseorang cenderung lebih mudah terserang penyakit. Pada masa ini terjadi pergantian musim yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun karena kondisi sekitar (pergantian musim). Ketika terjadi perubahan iklim, suhu tubuh akan berfluktuasi sehingga bisa mengganggu sistem organ dalam tubuh berfungsi dengan baik. Dampaknya, kekebalan tubuh pun menurun dan memudahkan seseorang terinfeksi penyakit. Umumnya, penyakit yang sering kali dan mudah menyerang pada pergantian musim ini adalah flue (influenza) yang di tandai dengan batuk dan pilek.

Sedikit mengutip dari wikipedia tentang batuk:
"Batuk merupakan mekanisme pertahanan tubuh disaluran pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya lendir, makanan, debu, asap dan sebagainya."
Singkatnya, ketika badan kita terdapat benda asing pada tenggorokan, maka terjadilah batuk tersebut.

Pertanyaannya adalah mengapa orang lebih mudah terserang penyakit pada musim pancaroba? Apa penyebabnya? Berikut Diza Share buat kamu yang pengen tahu mengapa daya tahan tubuh seseorang bisa menurun pada musim pancaroba.

Dikutip dari health.kompas.com yang juga mengutip dari boldsky.com, inilah beberapa faktor yang menyebabkan daya tahan tubuh kita menurun dan mudah terserang penyakit.

Kurang vitamin D
Saat musim hujan, sepanjang hari bisa saja mendung atau dari pagi hingga sore. Akibatnya, tubuh kurang terpapar sinar matahari yang dapat meningkatkan pembentukan vitamin D dalam tubuh. Salah satu dampak kekurangan vitamin D adalah menurunnya kekebalan tubuh sehingga seseorang rentan jatuh sakit.

Udara dingin
Saat musim hujan, udara cenderung menjadi dingin. Udara dingin akan membuat rongga hidung mengering dan bisa berujung pada iritasi di paru-paru dan tenggorokan yang menyebabkan infeksi dan batuk. Untuk itu, hindari menghirup udara dingin melalui mulut.

Angin terasa panas
Saat pancaroba, terkadang angin terasa panas. Ketika angin panas muncul, tubuh akan mulai berkeringat. Keringat pada tubuh itu justru bisa menarik partikel debu yang bisa menyebabkan alergi pada sistem pernapasan dan infeksi di tenggorokan. Kondisi inilah yang menyebabkan batuk kering.

Minum air hangat dan dingin
Saat pancaroba, hujan bisa tiba-tiba turun dan orang akan konsumsi air hangat untuk mempertahankan suhu tubuh tidak kedinginan. Sebaliknya, ketika tiba-tiba cuaca panas, kebanyakan orang akan memilih minum air dingin. Hal ini bisa meningkatkan risiko terkena batuk dan pilek

Virus dan kuman berkembang biak
Saat peralihan ke musim hujan, virus dan kuman akan lebih mudah berkembang biak. Salah satunya karena mulai berkurang paparan sinar terik matahari yang membunuh kuman. Tak heran jika akhirnya muncul flu, pilek, dan hidung tersumbat disertai demam.

Nah, itulah beberapa paparan tetntang apa yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun dan tubuh mudah terserang penyakit. Oleh karena itu, Jaga kondisi tubuh anda dan semoga artikel ini bermanfaat. Thanks for reading.. (ds)

Kecamatan Kraton Gencarkan Peringatan Dini Pada Warga Bantaran Sungai

Dok. Pribadi - Banjir di Dusun Bulu, Tambakrejo, Kraton
Musim Hujan telah tiba, untuk beberapa lokasi di Pasuruan adalah daerah rawan bencana banjir. Terutama di daerah Kraton di sekitaran sungai Welang yang notabene memang terkenal sebagai sungai terbesar di Pasuruan. Untuk itu, Diza kembali memposting (repost) dari website suarapasuruan[dot]com tentang peringatan dini bencana banjir di sekitaran bantaran sungai. Semoga bisa bermanfaat...

PASURUAN - Mengantisipasi bencana banjir yang berpotensi terjadi sewaktu-waktu di wilayah Kraton, kecamatan Kraton gencarkan sosialisasi peringatan dini waspada bencana banjir. Kata TECTONA JATI Camat Kraton, sosialisasi ditujukan terutama pada warga yang tinggal di bantaran sungai Welang, yang setiap kali hujan deras, rentan meluber.

Pemahaman terhadap peringatan dini waspada banjir selalu diberikan kepada warga bantaran sungai Welang. Dengan harapan, minimal warga bisa membawa tanda-tanda alam di musim hujan. Sehingga bisa melakukan upaya antisipasi sebelum banjir datang. TECTONA mengatakan, upaya lain yang juga dilakukan kecamatan Kraton dalam mengantisipasi bencana banjir, mengusulkan pembuatan tanggul di sungai Welang ke Balai Besar Propinsi Jatim. Supaya ketika debit air sungai meningkat, air tidak meluber ke rumah warga.

Selama ini, tanggul yang dibangun di sungai Welang, masih sebagian. Sehingga tidak bisa menahan air sungai secara maksimal. Waktu mengudara di program Halo Selamat Pagi, Selasa 24 Januari 2012, TECTONA Camat Kraton mengatakan, upaya antisipasi plus penanggulangan banjir, dilakukan secara terprogram dan terencana.

Jadi, selain mengusulkan pembuatan tanggul baru, pihak kecamatan Kraton juga akan membuat sudetan. Tujuannya, kalau semisal terjadi banjir, genangan air di rumah warga bisa surut lebih cepat dari biasanya. Dengan catatan, tidak bersamaan dengan air laut pasang.

Upaya penanggulangan banjir yang akan dilakukan seandainya terjadi banjir, pihak kecamatan Kraton berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (PBD) kabupaten Pasuruan dan Balai Besar Propinsi Jatim. Yaitu, dengan membangun pompa air permanen di dusun Bulu desa Tambakrejo. Kalau semisal nantinya ada genangan air akibat banjir yang surutnya lama, pompa air akan langsung dioperasikan, untuk menyedot air.

Sementara itu, kondisi sedimentasi di sungai Welang Kraton sekarang ini, tidak merata. Ada yang sedimentasinya masih dalam tataran normal, tapi ada juga yang sudah sangat dangkal. Kondisi itu juga yang akhirnya berakibat banjir, kalau sewaktu-waktu hujan deras. Kawasan yang selama ini menjadi daerah langganan banjir di Kraton akibat luapan sungai Welang, mulai di desa Tambakrejo sampai desa Kebotoan. Total ada sekitar 5 desa di sekitar bantaran sungai Welang yang sangat rentan terendam banjir, ketika terjadi hujan deras.

Selama ini, TECTO mengakui, kalau warga di 5 desa bantaran sungai Welang sudah terbiasa mengantisipasi banjir secara mandiri. Diantaranya dengan membuat karung-karung berisi pasir atau sandbag, untuk dipasang di bantaran sungai sebagai penahan banjir sementara. Karena kekuatan sandbag dalam menahan banjir hanya bersifat sementara, TECTONA JATI camat Kraton berharap, Balai Besar Propinsi Jatim bisa memaksimalkan kinerja pompa air permanen di dusun Bulu kecamatan Kraton. Sehingga kalau sewaktu-waktu hujan deras, air di sungai Welang tidak sampai meluber ke pemukiman warga, sekalipun debitnya meningkat. (EKA)

Kamis, 26 Januari 2012 09:10:28 - oleh : suarapasuruan.com

Pak Polisi, Anda Menunjuk Saya???

Pagi ini seperti biasa aku melewati jalan yang sama untuk menuju tempat kerja. Aku melenggang dengan kecepatan sewajarnya, yah seperti biasanya saja. Namun, mendekati SPBU Raci aku agak memperlambat laju motorku. Pasalnya, aku melihat di depan ada segerombol pasukan bercorak hijau terang sambil mencegati beberapa pengendara motor. Yah, merekalah polisi lalu lintas yang mengadakan pemeriksaan kelengkapan motor.

Dengan begitu santai aku melenggang melewati polisi yang berjajar. Satu persatu aku lewati barisan polisi itu dan sesekali melihat motor-motor yang terhenti di pinggir jalan dengan didampingi polisi. Laju motorku aku pelankan dan begitu santai. Soalnya, aku bawa surat lengkap. Hehehe..

Mendekati akhir barisan polisi, seorang berseragam menunjuk kearahku. Tapi aku tak merasa ditunjuk karena di belakangku pun ada kendaraan yang seakan bersembunyi di balik motorku. Aku tetap melenggang dengan santai. Lah wonk aku ga merasa. Hehe...

Tepat setelah melewati polisi yang menunjuk kearahku...
"PLAAKK!" suara helm tertampar sesuatu dan benar saja, helmku lah yang tertampar tangan polisi yang tadi menunjuk ke arahku. Aku pun langsung menghentikan laju motorku yang sedari tadi memang pelan.
"Loh? Ada apa pak?" tanyaku heran.
"Stop disitu!" jawab pak polisi. Padahal aku sudah berhenti.
"Jadi bapak tadi nunjuk saya ya? Saya kira motor dibelakang saya.." jawabku dengan polos.
"Agak ke pinggir!" perintahnya.
Aku pun ke pinggir dengan begitu santai.
"Kenapa gak berhenti? Surat kamu gak lengkap ya?!" tuduh sang polisi
"Saya kan gak tau kalo bapak nunjuk saya.." tetap aku jawab dengan santai. :-)
"Mana surat-suratmu?!"
Masih santai, aku pun mengeluarkan STNK dan SIM.
"Maaf ya pak, tadi saya kira bapak nunjuk motor di belakang saya.." ucapku sambil menyerahkan STNK dan SIM.
Sejurus kemudian polisi tersebut memeriksa dan kembali menyerahkan STNK plus SIM-ku.
"Maaf ya pak, tadi saya kira bapak gak nunjuk saya..." kembali ku ucapkan permintaan maafku karena kesalahpahaman tadi sambil tersenyum.
"Oh ya, saya juga minta maaf." jawab polisi itu dengan nada lebih rendah dari sebelumnya...

Aku pun melenggang dengan bibir tersenyum dan bergumam...
"Kalo surat-suratku gak lengkap gimana ya?? Hihihi..."

Banjir, Jalur Surabaya - Pasuruan Terhambat

banjir-antrian-kendaraan-menuju-surabaya
Jalur Pasuruan menuju Surabaya macet tergenang air
Pasuruan - Kamis, 05 Februari 2015. Jalanan Kota Pasuruan menuju Surabaya terlihat kendaraan roda empat berjajar rapat tanpa bisa bergerak. Mereka terhenti dengan terpaksa karena jalan penghubung antara Surabaya dan Pasuruan, tepatnya di jalan daerah Tambakrejo terputus oleh genangan air bah. Ketinggian air bah itu sendiri mencapai dada orang dewasa, sehingga kendaraan bermotor sulit untuk menerobosnya.

Terlihat beberapa sopir truk muatan barang hanya pasrah melihati keadaan tersebut. Pasalnya, kalaupun mereka memaksakan untuk menerobos genangan air, kemungkinan besar mesin akan macet.
"Daripada macet di tengah (air) banjir, mending diam disini." Ujar salah seorang sopir truk muatan barang.
Hal senada juga diungkapkan pengendara lainnya. Kondisi ini membuat mereka mau tidak mau harus berdiam ditempat sampai air genangan banjir surut. Walaupun banyak juga diantara mereka yang memilih untuk putar arah.

Berbeda dengan kendaraan roda empat, kendaraan roda dua agaknya lebih beruntung. Mereka bisa menerobos genangan air dengan bantuan warga sekitar yang menawarkan jasa menggunakan becak atau gerobak. Kendaraan tersebut diangkut diatas becak oleh warga untuk menyebrangi genangan air. Meskipun angkutan jasa penyebrangan ini tidaksebanding dengan banyaknya kendaraan roda dua, setidaknya jasa ini mampu mengurai tumpukan kendaraan roda dua di ruas jalan.

Berdasarkan informasi, kemacetan yang ditimbulkan akibat banjir ini pada jam 06:30 WIB di jalur menuju Surabaya sudah terlihat memanjang ke arah timur (Pasuruan, red).
"Macetnya sudah sampai SMAN 1 Pasuruan" ujar tim BNPB pada warga yang menanyainya, tepat dibawah gapura "Selamat Jalan", Kraton.
dizashared_banjir-jalan-macet-menuju-surabaya.jpg
Antrean kendaraan menuju Surabaya

Jarak antara Kraton sampai SMAN Pasuruan sendiri diperkirakan mencapai lebih dari  4 kilometer. Sedangkan kemacetan dari arah Surabaya menuju Pasuruan belum bisa kami konfirmasi.

Banjir Besar, Warga Terdampak "Kecolongan"

Warga dusun Bulu terdampak banjir mengungsi
Pasuruan - Kamis 05 Februari 2015, Dusun Mbulu kembali dilanda banjir. Daerah ini merupakan tempat langganan banjir. Dusun Bulu, Desa Tambakrejo, Kecamatan Kraton ini memang merupakan area rawan dan "langganan" banjir. Lokasi yang memang berdampingan dengan sungai Welang-Kraton, agaknya membuat dusun ini kerap kali dilanda banjir saat sungai tak mampu menopang kelebihan air.

Kerumunan warga meenerjang genangan banjir

Kisah Ibu Meminjam Uang Pada Anak Laki-lakinya

Kisah Ibu Meminjam Uang Pada Anak Laki-lakinya

Seorang ibu datang kerumah anak laki-lakinya. Ia ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu sang ibu mengutarakan maksudnya.
" Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100 ribu,? Ibu ada perlu buat beli beras.". Ucap sang ibu.
Anaknya tidak langsung menjawab, dengan raut muka datar ia berkata:
" Iya Bu, nanti Aku tanya istriku dulu", seakan berat untuk mengiyakan, karena belum tentu isterinya menyetujui.

Ketika Sang Anak masuk ke dalam rumah mencari istrinya, ia melihat dus susu anaknya masih ada bandrol harga Rp 50.000, kemudian dia merenung.

Jika 1 dus habis 1 hari maka,
1 bulan = 30 hari x 50.000 = 1.500.000
1 tahun = 1.500.000 x 12 = 18.000.000
2 tahun = 18.000.000 x 2 = 36.000.000!!!
Dia berfikir, waktu balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya yang harganya tak terhingga, super steril, dan diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika ASI didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar??

Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Lantas berkata
"Engkau telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih. Semua itu kuterima dgn GRATIS. Maafkan anakmu yg durhaka ini yang tidak tahu balas budi.."
Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp 3 jt, sambil menangis ia berkata:

"Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku adalah juga milikmu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu".

Sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata:
"Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdo'a agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di SURGA nanti dalam kebahagian.."

Sungguh kisah yang mengharukan. Semoga Bermanfaat dan bisa menjadi teladan yang baik untuk kita.

Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di pikiranmu, jadikan ladang pahala dg meberikan ke orang lain. Share buat orang orang disekitarmu.

Bagi PARA ISTRI ingatlah bahwa rizki dari suamimu adalah jg HAK mertuamu. Dan juga perlakukan lah ibu mertua seperti ibu kandung sendiri..

#spesial post untuk menyambut hari ibu. Mom, I Love You...

Sakit Gigi atau Sakit Hati, Pilih Mana?

Pernah dengar lagu dangdut yang dinyanyikan Meggy Z? Itu tuh, yang judulnya "Sakit Gigi". Nih, sebagai pembuka, Diza kasikini h cuplikan lirik lagunya. Biar yag belum tahu jadi tahu. Monggo dismak..
...daripada sakit hati
lebih baik sakit gigi ini
biar tak mengapa...

Nah skarag udah tahu, kalo pengen denger lagunya, bisa download di situs atau blog tetangga ya..

Back to the topic, mengenai sakit gigi dan sakit hati, pilih mana? apakah lebih memilih sakit gigi daripada sakit hati seperti lagunya Meggy Z? Semuanya pasti memiliki jawaban masing masing. It's Okay...

Jujur saja alasan kenapa Diza bikin posting ini adalah karena saat ini Diza lagi Sakit Gigi. Disela-sela menahan rasa sakit gigi, jadi teringat lagunya om Meggy Z. Makanya judul postingnya agak freak. hehehe..

Kalau dibandingkan antara sakit gigi dan sakit hati, semuanya memiliki sakit yang jauh berbeda, makanya Meggy Z mengibaratkan lebih baik sakit gigi daripada sakit hati. Namun menurut Diza, keduanya memiliki kesamaan. Berikut Diza jabarkan.

Tidak enak makan!
Sakit gigi ataupun sakit hati sama-sama tidak membua nafsu makan. kalau sakit gigi, pasti makanan seenak apapun tidak akan seenak yang terbayangkan. Bagaimana tidak, saat orang sakit gigi, rahang dan hampir semua area mulut terasa cekot-cekot dan membuat enggan. Belum lagi kalau terlintas di bayangan saat makanan masuk mulut dan menyentuh gigi yang sakit. Urgh.. mending gak makan deh.. Sedangkan Sakit hati pasti bikin galau. jangan tidak enak makan, makanpun pasti ogah kalau pikiran melayang-layang memikirkan si doi. hehehe...

Tidak bisa tidur!
Diza sendiri yang saat ini sedang sakit gigi merasakan betapa tidak nyamannya tidur setiap malamnya. Rasa sakit yang seakan mencengkram rahang ini membuat mata pun tak bisa kompromi untuk bisa lelap dalam tidur. Rasa sakit sering kali mengganggu ketika muncul Gak enak banget deh. Sedangkan sakit hati, orang pasti susah tidur. mau merem keinget si doi. Melek pun teringat doi. Jadi gak enak deh.. Doi.. sedang apa kau disana? apakah kau memikirkanku juga yang tak bisa tidur karenamu? Gitu deh kira-kira. Hahahahaha... :D

Pikiran sumpek!
Sakit gigi memang tak henti hentinya membuat gigi nyut-nyutan. Bahkan kepala pun kadang tersa pusing memikirkan bagaimana cara menghilangkan rasa sakit yang terus menggerogoti mulut. Nah, kalau sakit hati, pikiran sumpek disebabkan karena mikirin si doi.. lagi lagi si doi.. tiada apapun tanpa terpaut si doi.. co cweeet.. hihihihi..

Haduuuhh... di pikir bagaimana pun, yang namanya sakit itu tidak enak. Diza sendiri sudah merasakan keduanya. Sakit gigi kini Diza alami, sakit hati pun telah dirasakan. Dan memang benar, keduanya adalah hal yang tidak enak dlm hidup ini ( namanya jg sakit, ya gak enak lah...hehe). Nah, kalo disuruh milih, Diza mending ga milih deh.. Diza kan gak mau sakit... Hehe...

Just share uneg-uneg... Jangan di ambil puzing posting ini.. Hehe... 

Stay read my blog ya...

Gerhana Bulan. Sore Tak Nampak, Malam Bikin Heboh


Menjelang pulang kerja, sekira pukul 16:30 WIB aku berkumpul bersama teman teman di musholla tempatku bekerja. Berbagai hal kami perbincangkan. Hingga seseorang datang membawa kabar tentang gerhana bulan yang akan terjadi petang ini. Merasa penasaran, aku pun mendengarkan dengan cermat apa yang dikabarkan tentang Gerhana bulan itu. Dengan seksama akau mendengarkan dan mendapati bahwa gerhana total petang ini diperkirakan akan terjadi pukul 17:30 WIB dan itu berarti kini proses terjadinya gerhana bulan tengah berlangsung. What’s a great news…

Kluar dari mushola, mata ini tak henti hentinya memandangi langit di ufuk timur. Tak Nampak sedikitpun fisik bulan dalam pandanganku. Awan tebal dan keabu-abuan menyelimuti kota tempatku tinggal. Sayang, gerhana petang ini harus terhalangi awan pekat, seakan akan trurun hujan. Hiks.. Jadi gak bisa memastikan deh, benarkah hari ini terjadi gerhana bulan???

Dalam perjalanan pulang pun aku tak henti-hentinya menatapi langit di ufuk timur. Berharap bisa melihat gerhana bulan jika memang hari ini terjadi gerhana bulan. Sampai di rumah pun aku tak mendapati cuaca hari ini mendukung untuk melihat bulan.
“Yank, kabarnya hari ini ada gerhana bulan!” ujarku pada istri tercinta.
“Ah, masa’? Kok orang-orang sini tenang-tenang saja?” jawab istriku dengan nada meragukanku.
“Itu kan kabarnya, aku sendiri belum lihat. Soalnya langit berawan…” jelasku.

Badan sudah rapi dan wangi. Sholat maghrib dan santap makan malam puntelah selesai. Aku bersenda gurau bersama istriku. Aku terlupa dengan adanya gerhana bulan. Hingga akhirnya tetanggaku mulai gusar. Apa yang terjadi? Gerhana bulan terlihat! Woow… Kenapa tetanggaku gusar? Huft.. Sudah menjadi adat daerah tempatku tinggal. Jika ada orang hamil dan ada gerhana bulan, setidaknya harus ada beberapa ritual yang harus dilakukan agar jabang bayi yang dikandungnya tidak terjadi apa-apa. Intinya demi keselamatan jabang bayi dan ibunya.

Kebetulan, tetangga samping rumah sedang hamil dan baru kemarin (07/10/2014), diadakan selamatan tujuh bulan kandungan. Hari itu tetanggaku bingung bukan main. Buru-buru sang ibu yang tengah hamil tersebut dimandikan di depan rumah. Setelah itu dengan penuh keyakinan, sang ibu harus (seakan) membangunkan sang bayi dan berkata “Bangun, bangun.. Ada gerhana” sambil menepuk-nepuk perutnya. Semua itu dilakoninya dengan tujuan demi keselamatan sang bayi. Tak hanya tetanggaku seorang.

Lepas dari adat ibu hamil saat gerhana, aku cukup puas bisa melihat dua hal yang jarang terjadi. Dua hal itu adalah gerhana bulan itu sendiri dan adat tradisional ibu hamil saat terjadi gerhana. Fenomena alam dan warisan budaya yang memang langka terjadi. Sayangnya, aku tak bisa mengabadikan momen langka tersebut. pasalnya media untuk mengabadikan momen yang aku punya hanya sebuah kamera pocket biasa. Tapi, it's ok lah.. :)

Sekian share kali ini, semoga ada hikmah yang bisa diambil. Thanks for reading my story.. See you next sharing.. :D

NB: Image from dakwatuna.com (cropped)

Dirgahayu Indonesia Ke-69, Jayalah Indonesiaku...

Ditengah kesibukan hari dan semaraknya 17 Agustus 2014, DizaShare mengucapkan Selamat ulang tahun Indonesia yang ke 69. Semoga Indonesia semakin jaya dan lebih berkembang.

Sadar, Taati Rambu Lalu Lintas untuk Keselamatan

Trafict light atau yang lebih sering orang bilang 'lampu merah' adalah rambu lalu lintas yang paling sering kita jumpai. Hampir di setiap sudut kota yang bersimpangan terdapat trafict light. Hal ini bukan tanpa tujuan. Lampu merah ini memang dipasang untuk mengatur jalannya arus lalu lintas. Pasalnya, persimpangan termasuk daerah rawan laka lantas ( kecelakaan lalu lintas ). Makanya harus hati-hati ya kalau di persimpangan... :) Nah, sebagai langkah preventif (pencegahan) dipasanglah lampu merah itu di tempat yang rawan laka lantas...

Berbicara masalah trafict light ini, sering kali saya pribadi masih sering menjumpai pelanggaran di area tersebut. Banyak orang yang dengan santainya melanggar rambu ini ketika menyala merah. Padahal, jelas-jelas kendaraan dari seberang lalu lalang dengan cepat. Gak takut celaka apa???

Jika rambu lalu lintas digunakan atas dasar keselamatan, kenapa harus ada sanksi jika ketahuan melanggar??? Diza tidak tahu pasti. Karena diza tidak tahu betul masalah asal muasal sanksinya. Hehe... Tapi menurut diza, hal tersebut masih berkenaan dengan keselamatan juga. Sebab, ketika kita melanggar rambu, bisa jadi kita akan membahayakan diri dan orang lain. Sementara itu, membahayakam orang lain pun termasuk tindakan menyalahi hukum. Makanya, pelanggar lalu lintas jadi kena sanksi juga. Mungkin... Hehehe..

Diza pernah punya pengalaman menarik waktu bersepeda (sepeda angin). Waktu di perempatan jalan, trafict light menyala merah. Diza berhenti dengan penuh kesadaran.  Tiba-tiba ada suara dari samping mengajakku berbincang. Seorang pengendara motor tampak keheranan melihatku yang berhenti saat lampu merah.
"Dek, kenapa berhenti? Kalo naek sepeda kan gak wajib (berhenti)?" ucap pria paruh baya di sampingku.
Aq hanya tersenyum dan menjawab "saya hanya cari selamat, pak. Daripada nanti tertabrak kendaraan lain... Hehe"
Beliau pun ikut tersenyum dan entah apa yang ia pikirkan.

Jadi, sebagai pengguna jalan yang baik, sudah sepatutnya kita sadar pentingnya patuh rambu lalu lintas demi keselamatan bukan karena takut di tilang. Soalnya kalo cuma takut di tilang, waktu tidak ada polisi lalu lintas pasti bakal melanggar.. Iya to??? :)

Sharing pendapat ini masih banyak kekurangan, beri komentar ya.. Kalau ada masukan, bisa langsung komentar ya...

Bersih itu milik kita bersama

Bersih itu sehat. Tak hanya sehat, bersih itu pun indah. Mungkin rangkai kalimat diatas sudah tak asing lagi di telinga kita. Bahkan sudah sejak kita memasuki pendidikan di sekolah, kita akan Data ajarkan untuk bisa hidup dalam lingkungan yang bersih.

Tak hanya di lingkungan sekitar, pemerintah pun ikut mencanangkan tajuk bersih itu sehat. Ini menunjukkan beta pentingnya 'bersih' dalam hidup kita. Karena tak jarang kita melihat berbagai penyakit timbul karena lingkungan kita tidak terjaga kebersihannya. Huuft.. Jangan sampai deh, lingkungan kita tidak bersih. ;)

Kebersihan lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Kita wajib menjaga kebersihan lingkungan. Tak perlu mempermasalahkan apakah kita akan mendapatkan imbalan darinya. Ini adalah masalah kesadaran masing-masing individu. Tanpa kesadaran, kita hanya akan saling lempar tanggung jawab. ;)

Anomali Cuaca, Kemarau kok Masih Turun Hujan??

Mei 2014, harusnya Indonesia sudah memasuki bulan kemarau. Sesuai pembagian cuaca yang sudah dipelajari sejak SD. Di Indonesia, hanya ada dua musim yang terjadi. Yakni, musim Hujan dan Musim kemarau. Diantara pergantian musim tersebut, ada Pancaroba atau musim pergantian.

Di Indonesia atau negara tropis lainnya pada April hingga September terjadi musim kemarau
dan pada Oktober hingga Maret terjadi musim hujan. Rentang waktu ini telah umum diketahui masyarakat luas.

Memanasnya suhu muka laut dan tidak terjadinya musim kemarau pada tahun ini merupakan kondisi penyimpangan yang tergolong paling ekstrem pada data pemantauan cuaca yang pernah dilakukan di Indonesia. Pemantauan kondisi kelautan dan cuaca di Indonesia yang dilakukan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menunjukkan memanasnya suhu muka laut yang luas di wilayah perairan Indonesia telah terlihat sejak Juli tahun 2009 dan bertahan hingga kini.

Menghangatnya suhu muka laut di perairan Indonesia mulai terpantau pertengahan tahun lalu, meski ketika itu terjadi El Nino dalam skala moderat. ”Ketika anomali cuaca ini muncul, suhu muka laut di timur Indonesia biasanya mendingin. Namun yang terjadi sebaliknya,” ujar Edvin, yang sebelumnya adalah peneliti cuaca di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Suhu permukaan laut di atas normal ini berlangsung hingga masuk periode musim kemarau tahun ini. Suhu laut yang hangat pada Mei lalu ditunjang oleh munculnya fenomena La Nina di Samudra Pasifik yang diikuti terjadinya Dipole Mode di Samudra Hindia. Kedua fenomena ini mengakibatkan suplai massa udara dari dua samudra itu ke wilayah Indonesia. Berdasarkan data curah hujan yang tinggi sepanjang periode kemarau tahun ini, tidak tampak pola musim kemarau.

Menghangatnya perairan Indonesia akan menyebabkan terbentuknya uap air, lalu menjadi awan dan guyuran hujan di wilayah Nusantara. Apabila berlangsung lama, fenomena ini akan berpengaruh pada kawasan sekitar Indonesia hingga ke lingkup global. Kondisi suhu laut yang hangat, menimbulkan tekanan udara rendah di wilayah Indonesia, hal ini juga menyebabkan massa udara dari subtropis yang bertekanan tinggi masuk ke wilayah tropis yang bertekanan rendah.

Kepala Pusat Sains dan Teknologi Atmosfer Lapan Afif Budiyono mengatakan perubahan iklim dan anomali cuaca yang terjadi saat ini sebagai pengaruh dari pemanasan global.

"Atmosfer sekarang diindikasikan karena ada pemanasan global sehingga kasusnya iklim jadi bergeser atau berubah," kata Afif Budiyono di Kantor Lapan Jalan Junjunan Kota Bandung.

Anomali cuaca yang terjadi saat ini juga menimbulkan musim kemarau yang tetap sering turun hujan sehingga disebut musim kemarau basah.

"Istilahnya kalau musim kemarau seperti sekarang namanya kemarau basah. Persis seperti 2010," kata Afif Budiyono.

Menurutnya, penyebab lain pemanasan global semakin menjadi-jadi adalah aktivitas manusia yang menggunakan bahan bakar fosil secara berlebihan.

Back To Top